NETWORKING DAN DISK MANAGEMENT
LUN
adalah singkatan dari Logical Unit Number, yang merupakan sebuah nomor logika
yang diterapkan pada perangkat penyimpanan jaringan (Network Attached Storage
atau NAS) yang digunakan untuk mengidentifikasi unit penyimpanan yang dapat
digunakan oleh sistem operasi. Pada sistem Linux, LUN digunakan untuk
mengidentifikasi volume yang dapat digunakan oleh sistem operasi untuk
menyimpan data.
2. WWN (World Wide Name) dan WWPN (World Wide Port Name)
WWN
(World Wide Name) dan WWPN (World Wide Port Name) adalah identifikator unik
yang diterapkan pada perangkat penyimpanan jaringan (seperti SAN atau NAS) yang
digunakan untuk mengidentifikasi perangkat tersebut di jaringan. Pada sistem
operasi Linux, WWN dan WWPN digunakan untuk mengidentifikasi perangkat
penyimpanan yang digunakan oleh sistem dan untuk mengakses data yang disimpan
di dalamnya.
Adapun
Perbedaan WWN dan WWPN adalah sebagai berikut :
· WWN
merupakan alamat unik yang diterapkan pada perangkat penyimpanan sebagai alamat
fisik yang unik, yang digunakan untuk mengidentifikasi perangkat tersebut di
jaringan. WWN diterapkan pada perangkat penyimpanan secara keseluruhan dan
tidak berubah meskipun perangkat diganti atau ditambahkan.
· Sedangkan,
WWPN adalah alamat unik yang diterapkan pada port pada perangkat penyimpanan,
yang digunakan untuk mengidentifikasi port tersebut di jaringan. WWPN
diterapkan pada setiap port yang terdapat pada perangkat penyimpanan, sehingga
jika perangkat penyimpanan memiliki beberapa port, maka setiap port akan
memiliki WWPN yang berbeda.
Jadi,
WWN digunakan untuk mengidentifikasi perangkat penyimpanan secara keseluruhan,
sementara WWPN digunakan untuk mengidentifikasi port pada perangkat penyimpanan
yang digunakan untuk mengakses data.
Pada sistem operasi Linux, WWN dan WWPN dapat ditemukan dengan menggunakan perintah seperti "lsscsi" atau "lshw" untuk menampilkan informasi tentang perangkat penyimpanan yang terpasang pada sistem. Informasi tentang WWN dan WWPN juga dapat diperoleh melalui file sistem seperti "/sys/class/fc_transport" atau "/sys/class/fc_host".
3. SAN (Storage Area Network) dan vSAN (Virtual Storage Area Network)
SAN (Storage Area Network) adalah sebuah jaringan yang digunakan untuk menyediakan akses penyimpanan berbasis block ke sistem komputer. SAN digunakan untuk menghubungkan perangkat penyimpanan (seperti disk array, tape library, atau perangkat penyimpanan jaringan) dengan sistem komputer yang membutuhkan akses penyimpanan. SAN menggunakan protokol seperti Fibre Channel atau iSCSI untuk menyediakan akses penyimpanan yang cepat dan handal.
vSAN (Virtual Storage Area Network) adalah sebuah implementasi dari SAN yang digunakan dalam virtualisasi. vSAN digunakan untuk menyediakan akses penyimpanan berbasis block ke sistem komputer dalam lingkungan virtual. vSAN menggunakan perangkat penyimpanan yang terdedikasi atau perangkat penyimpanan yang digabungkan dari beberapa host virtual untuk menyediakan akses penyimpanan yang dibutuhkan oleh sistem komputer virtual. vSAN menggunakan protokol seperti iSCSI atau NFS untuk menyediakan akses penyimpanan yang cepat dan handal.
Adapun Perbedaan SAN dan vSAN adalah Sebagai Berikut :
· SAN adalah jaringan yang digunakan untuk menghubungkan perangkat penyimpanan (seperti disk array, tape library, atau perangkat penyimpanan jaringan) dengan sistem komputer yang membutuhkan akses penyimpanan. SAN menggunakan protokol seperti Fibre Channel atau iSCSI untuk menyediakan akses penyimpanan yang cepat dan handal. SAN ini digunakan pada lingkungan fisik.
· Sedangkan,
vSAN adalah sebuah implementasi dari SAN yang digunakan dalam lingkungan
virtualisasi. vSAN digunakan untuk menyediakan akses penyimpanan berbasis block
ke sistem komputer dalam lingkungan virtual. vSAN menggunakan perangkat
penyimpanan yang terdedikasi atau perangkat penyimpanan yang digabungkan dari
beberapa host virtual untuk menyediakan akses penyimpanan yang dibutuhkan oleh
sistem komputer virtual. vSAN menggunakan protokol seperti iSCSI atau NFS untuk
menyediakan akses penyimpanan yang cepat dan handal.
Jadi,
SAN adalah jaringan penyimpanan yang digunakan dalam lingkungan fisik,
sementara vSAN adalah jaringan penyimpanan yang digunakan dalam lingkungan
virtual.
4. multipath
and ultrapath
Multipath dan Ultrapath adalah dua teknologi yang digunakan untuk meningkatkan kinerja dan keandalan akses penyimpanan pada sistem operasi.
Multipath adalah teknologi yang digunakan untuk meningkatkan kinerja dan keandalan akses penyimpanan dengan menggunakan beberapa jalur akses yang tersedia untuk mengakses perangkat penyimpanan. Multipath menggunakan algoritma yang menentukan jalur akses yang paling cepat dan stabil untuk mengakses perangkat penyimpanan. Dalam hal ini, Multipath dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja dan keandalan akses penyimpanan pada sistem operasi Linux.
Ultrapath adalah teknologi yang digunakan untuk meningkatkan kinerja dan keandalan akses penyimpanan dengan menggunakan beberapa jalur akses yang tersedia untuk mengakses perangkat penyimpanan. Ultrapath menggunakan algoritma yang menentukan jalur akses yang paling cepat dan stabil untuk mengakses perangkat penyimpanan. Ultrapath juga menyediakan fitur-fitur tambahan seperti load balancing dan failover untuk meningkatkan kinerja dan keandalan akses penyimpanan pada sistem operasi Linux.
Jadi,
Multipath dan Ultrapath adalah teknologi yang digunakan untuk meningkatkan
kinerja dan keandalan akses penyimpanan, namun Ultrapath menyediakan fitur
tambahan seperti load balancing dan failover untuk meningkatkan kinerja dan
keandalan akses penyimpanan.
5. LVM (Logical Volume Manager) dan non LVM
LVM (Logical Volume Manager) dan NON-LVM adalah dua metode yang digunakan untuk mengelola partisi penyimpanan dalam sistem operasi Linux.
LVM adalah metode yang digunakan untuk mengelola partisi penyimpanan dengan menggunakan volume logis. Volume logis ini dapat digabungkan, dibagi, dan digeser sesuai kebutuhan, sehingga memungkinkan untuk mengelola partisi penyimpanan secara dinamis dan fleksibel. LVM juga memungkinkan untuk mengkonfigurasi RAID (Redundant Array of Inexpensive Disks) pada tingkat volume logis, sehingga memungkinkan untuk meningkatkan kinerja dan keandalan akses penyimpanan.
NON-LVM adalah metode yang digunakan untuk mengelola partisi penyimpanan dengan menggunakan partisi fisik. Partisi fisik ini tidak dapat digabungkan, dibagi, atau digeser sesuai kebutuhan, sehingga membatasi fleksibilitas dalam mengelola partisi penyimpanan. NON-LVM tidak memungkinkan untuk mengkonfigurasi RAID pada tingkat partisi fisik, sehingga kinerja dan keandalan akses penyimpanan tergantung pada perangkat penyimpanan fisik yang digunakan.
Adapun Perbedaan LVM dan non LVM adalah :
· LVM adalah metode yang digunakan untuk mengelola partisi penyimpanan dengan menggunakan volume logis. Volume logis ini dapat digabungkan, dibagi, dan digeser sesuai kebutuhan, sehingga memungkinkan untuk mengelola partisi penyimpanan secara dinamis dan fleksibel. LVM juga memungkinkan untuk mengkonfigurasi RAID (Redundant Array of Inexpensive Disks) pada tingkat volume logis, sehingga memungkinkan untuk meningkatkan kinerja dan keandalan akses penyimpanan.
· Sedangkan, NON-LVM adalah metode yang digunakan untuk mengelola partisi penyimpanan dengan menggunakan partisi fisik. Partisi fisik ini tidak dapat digabungkan, dibagi, atau digeser sesuai kebutuhan, sehingga membatasi fleksibilitas dalam mengelola partisi penyimpanan. NON-LVM tidak memungkinkan untuk mengkonfigurasi RAID pada tingkat partisi fisik, sehingga kinerja dan keandalan akses penyimpanan tergantung pada perangkat penyimpanan fisik yang digunakan.
Jadi, LVM memberikan fleksibilitas dan kontrol yang lebih
baik dalam mengelola partisi penyimpanan serta memungkinkan untuk
mengkonfigurasi RAID, sementara NON-LVM tidak memungkinkan untuk mengelola
partisi penyimpanan secara dinamis dan fleksibel.
6. File
system
File system Linux merupakan sekumpulan aturan dan struktur yang digunakan oleh sistem operasi Linux untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data pada perangkat penyimpanan.
Ada beberapa jenis file system yang digunakan pada sistem operasi, diantaranya:
· File system berbasis blok: file system ini menyimpan data dalam bentuk blok-blok yang terpisah, seperti ext2, ext3, ext4, XFS, Btrfs, NTFS, dan ZFS.
· File system berbasis berkas: file system ini menyimpan data dalam bentuk berkas-berkas yang terpisah, seperti FAT32 dan exFAT.
· File system berbasis cluster: file system ini menyimpan data dalam bentuk cluster-cluster yang terpisah, seperti NTFS.
· File system berbasis journal: file system ini menyimpan data dalam bentuk journal yang digunakan untuk mencatat setiap perubahan data, seperti ext3, ext4, XFS, Btrfs, dan JFS.
· File system berbasis network: file system ini digunakan untuk menyimpan data pada jaringan, seperti NFS (Network File System) dan SMB (Server Message Block)
· File system berbasis distributed: file system ini digunakan untuk menyimpan data pada beberapa server, dan menyediakan akses yang sama seperti file yang disimpan pada satu server saja, seperti GlusterFS
7. Type-type file system
. Beberapa jenis file system yang umum digunakan pada sistem operasi Linux meliputi:
· ext2, ext3, dan ext4 : file system ini digunakan untuk menyimpan data pada perangkat penyimpanan berbasis hard disk. ext2, ext3, dan ext4 merupakan file system yang stabil dan handal yang digunakan pada sistem operasi Linux.
· XFS : file system ini digunakan untuk menyimpan data pada perangkat penyimpanan berbasis hard disk yang membutuhkan akses penyimpanan yang cepat. XFS merupakan file system yang fleksibel dan dapat menangani partisi besar.
· Btrfs : file system ini digunakan untuk menyimpan data pada perangkat penyimpanan berbasis hard disk yang membutuhkan fitur-fitur seperti snapshot, kompresi, dan RAID. Btrfs merupakan file system yang stabil dan handal yang digunakan pada sistem operasi Linux.
· NTFS : file system ini digunakan untuk menyimpan data pada perangkat penyimpanan berbasis hard disk yang digunakan pada sistem operasi Windows. NTFS dapat digunakan pada sistem operasi Linux melalui driver yang tersedia, sehingga memungkinkan untuk membaca dan menulis data pada partisi NTFS dari sistem operasi Linux.
· FAT32 : file system ini digunakan pada perangkat penyimpanan berbasis USB Flash drive atau SD card. Sama seperti NTFS, FAT32 juga dapat digunakan pada sistem operasi Linux melalui driver yang tersedia.
· JFS dan ReiserFS : file system ini juga digunakan pada sistem operasi Linux, namun tidak sepopuler file system seperti ext4 atau XFS.
· F2FS
: file system ini dikembangkan khusus untuk perangkat penyimpanan berbasis
flash seperti eMMC dan SSD, F2FS menawarkan performa yang lebih baik dan
efisiensi pada perangkat ini.
· ZFS
: file system ini dikembangkan oleh Sun Microsystems dan menawarkan fitur-fitur
seperti snapshot, kompresi, dan RAID.
· GlusterFS:
ini adalah filesystem yang digunakan untuk menyimpan data pada beberapa server,
dan menyediakan akses yang sama seperti file yang disimpan pada satu server
saja.
8. Parted
Parted
adalah sebuah perintah command line yang digunakan pada sistem operasi Linux
untuk mengelola partisi pada perangkat penyimpanan. Parted dapat digunakan
untuk membuat, menghapus, memformat, dan mengubah ukuran partisi. Parted juga
dapat digunakan untuk mengkonversi jenis file system, membuat partisi baru, dan
mengubah partisi yang sudah ada. Parted juga dapat digunakan untuk membuat dan
mengatur RAID, LVM dan dukungan untuk file system yang berbeda.
9. Fdisk
fdisk
adalah sebuah perintah command line yang digunakan pada sistem operasi Linux
untuk mengelola partisi pada perangkat penyimpanan. Fdisk dapat digunakan untuk
membuat, menghapus, dan mengubah ukuran partisi, serta mengubah jenis file
system. Fdisk juga dapat digunakan untuk menampilkan informasi tentang partisi
yang sudah ada dan melakukan operasi-operasi yang terkait dengan partisi. Fdisk
dapat digunakan pada perangkat penyimpanan yang berbeda seperti hard disk, USB
drive, dan SD card. Namun fdisk tidak memiliki dukungan untuk LVM dan RAID
seperti parted.
10. NFS
(Network File system)
NFS
(Network File System) adalah sebuah protokol yang digunakan untuk membagikan
file dan direktori pada jaringan. NFS memungkinkan sistem untuk mengakses file
dan direktori yang disimpan pada sistem lain seolah-olah file dan direktori
tersebut disimpan pada sistem yang digunakan. NFS memungkinkan sistem untuk
berkolaborasi dan berbagi file dan direktori tanpa harus menyalin file dan
direktori yang sama ke sistem yang berbeda. NFS dapat digunakan pada sistem operasi
seperti Linux, UNIX, dan Mac OS X.
Komentar
Posting Komentar